Selama lebih dari dua dekade, peringatan keamanan terkuat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) – “kotak hitam” – telah dikaitkan dengan produk estrogen, sehingga menimbulkan ketakutan masyarakat terhadap terapi hormon. FDA kini telah menghapus peringatan ini, sebuah langkah lama yang berakar pada bukti ilmiah yang telah dievaluasi ulang. Keputusan ini mengoreksi reaksi berlebihan terhadap penelitian yang salah di awal tahun 2000an yang menghalangi perempuan untuk melakukan pengobatan yang efektif untuk gejala menopause.

Asal Usul Peringatan yang Cacat

Peringatan ini berasal dari Women’s Health Initiative (WHI), sebuah uji coba besar-besaran yang bertujuan untuk menentukan apakah terapi hormon dapat mencegah penyakit jantung. Namun, penelitian ini melibatkan populasi yang jauh dari pengguna terapi hormon pada umumnya: wanita berusia 50-79 tahun, banyak yang kelebihan berat badan, perokok, atau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Desain penelitian ini – yang hanya menguji satu formulasi (estrogen kuda terkonjugasi dengan progestin) pada satu dosis – tidak mencerminkan variasi pengobatan yang tersedia.

Terlepas dari keterbatasan ini, temuan awal WHI sangat sensasional, dengan berita utama yang mengklaim terapi hormon menyebabkan kanker payudara. Percobaan ini dihentikan sebelum waktunya ketika terlihat adanya sedikit peningkatan risiko kanker payudara, sehingga memicu peringatan kotak hitam pada tahun 2003. Peningkatan risiko sebesar 26% yang dilaporkan berarti kurang dari satu kasus tambahan per 1.000 wanita setiap tahunnya; estrogen saja sebenarnya menurunkan kejadian kanker payudara sebesar 23% dalam laporan WHI selanjutnya.

Sains Berkembang, Peringatan Tetap Ada

Penelitian selanjutnya selama puluhan tahun menunjukkan bahwa terapi hormon paling bermanfaat jika dimulai sebelum usia 60 atau dalam sepuluh tahun setelah menopause. Pada kelompok ini, mengurangi risiko osteoporosis, kanker usus besar, dan diabetes tipe 2, serta menurunkan angka kematian secara keseluruhan. Terapi hormon tetap menjadi pengobatan paling efektif untuk meringankan gejala menopause yang melemahkan seperti hot flashes, gangguan tidur, dan disfungsi seksual.

Peringatan yang terus-menerus menyebabkan penderitaan yang tidak perlu bagi jutaan perempuan, yang menghindari pengobatan yang efektif karena rasa takut. Bahkan perempuan yang mengidap kanker payudara lebih mungkin meninggal karena penyakit kardiovaskular dibandingkan kanker yang mereka derita, namun peringatan kotak hitam ini menjauhkan banyak orang dari pilihan yang aman dan mengubah hidup.

Koreksi yang Sudah Lama Tertunda

Pembatalan FDA bukan sekadar perubahan politik, namun merupakan akibat langsung dari analisis ulang dan advokasi yang cermat dari para dokter, ilmuwan, dan perempuan itu sendiri. Keputusan ini mengembalikan fokus pada kebutuhan masing-masing pasien – gejala, riwayat kesehatan, dan tujuan – dibandingkan peringatan berdasarkan rasa takut yang berasal dari data yang disalahartikan.

Hak untuk memutuskan apakah akan menggunakan terapi hormon atau tidak kini kembali pada tempatnya: antara perempuan dan dokternya. Koreksi ini menandai langkah signifikan menuju perawatan berbasis bukti, memberdayakan perempuan untuk membuat keputusan yang tepat mengenai kesehatan mereka.